KEUTAMAAN
DI DUNIA
1. Ahlul
Qur'an adalah keluarga Allah dan manusia pilihan
انَّ لِلَّهِ
أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ أَهْلُ
الْقُرْآنِ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
Dari Anas bin Malik
ra Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah
mempunyai keluarga dari kalangan manusia.” Sahabat bertanya, “Siapa mereka ya
Rasulullah?” Rasul menjawab, “Ahli Qur’an adalah Kekasih Allah yang diistimewakan.”
(HR.
Ahmad)
2. Membaca satu huruf Alquran akan
memperoleh sepuluh kebaikan
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ
حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ
أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: “Barangsiapa yang
membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan
dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku
tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam
satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
3.
Dengan Alquran, Allah meninggikan suatu kaum dan dengannya
pula Allah merendahkan suatu kaum
Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ
أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah
meninggikan suatu kaum karena Alquran ini dan merendahkan juga karenanya.” (HR.
Muslim)
4. Ahlul
Qur'an adalah sebaik-baik manusia di muka bumi
Rasulullah saw bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه Artinya: “Sebaik-baik kamu adalah orang
yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
5. Orang
yang membaca 10 ayat tidak dicatat sebagaiorang yang lalai, membaca 100 ayat di
catat sebagai orang yang taat dan membaca 1000 ayat pahalanya setara dengan
pahala orang kaya yang gemar bersedekah
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنْ
الْغَافِلِينَ وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْقَانِتِينَ وَمَنْ
قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْمُقَنْطِرِينَ (رواه أبو داود)
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Siapa saja yang bangkit untuk membaca Al
Qur’an sebanyak 10 ayat maka tidak dicatat sebagai orang yang lupa, dan siapa
yang membaca 100 ayat akan dicatat sebagai orang yang taat dan siapa yang
membaca 1000 ayat akan dicatat sebagai orang kaya yang suka bersedekah.” (HR. Abu Dawud) Hadits Shahih
6. Pahala
membaca 100 ayat setara dengan shalat sepanjang malam
مَنْ
قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ
Rasulullah
saw bersabda: “Barang
siapa membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat
sepanjang malam.” (HR. Ahmad)
7. Boleh
Iri kepada orang yang gemar membaca al-Qur’an
Rasulullah
saw bersabda:
عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
يَقُولُ لَا حَسَدَ إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ
رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَرَجُلٌ
أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ (رواه البخاري و
مسلم )
Dari
Ibn Umar ra berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Seseorang
tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan, yaitu orang yang diberi oleh Allah
Kitab Suci Al Qur’an ini, dibacanya siang dan malam; dan orang yang dianugerahi
Allah kekayaan harta, siang dan malam kekayaannya itu digunakannya untuk segala
sesuatu yang diridhai Allah.” (HR. Bukhari
& Muslim).
8. Alquran adalah sebaik-baik ucapan
Rasulullah saw bersabda:
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ
وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ
بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Artinya:
“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah, sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Muhammad, seburuk-buruk urusan adalah perbuatan yang
diada-adakan (dalam agama) dan semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim)
9. Orang yang membaca Alquran secara
terang-terangan seperti bersedekah secara terang-terangan
Rasulullah saw bersabda:
اَلْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ
بِالصَّدَقَةِ وَ الْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِّ بِالصَّدَقَةِ
Artinya: “Orang yang membaca
Alquran terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, dan
orang yang membaca Alquran secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah
secara sembunyi.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i)
10. Orang yang membaca Alquran diibaratkan
seperti buah utrujjah yang luarnya wangi dan dalamnya manis.
Rasulullah saw bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ
وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا
رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ
الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ
لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ
Artinya: “Perumpamaan orang
mukmin yang membaca Alquran adalah seperti buah utrujjah; aromanya wangi dan
rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah
kurma; tidak ada wanginya, tetapi rasanya manis. Orang munafik yang membaca
Alquran adalah seperti tumbuhan raihanah; aromanya wangi tetapi rasanya pahit,
sedangkan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti tumbuhan
hanzhalah; tidak ada wanginya dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari-Muslim)
11. Allah
menyandingkan derajat ahlul Quran dengan para malaikat
Rasulullah saw bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ
شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Artinya: “Orang yang lancar
membaca Alquran akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti,
sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat lagi berat, maka
ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
12. Ahlul
Quran adalah orang yang selalu mendapat ketenangan, rahmat, naungan malaikat,
dan namanya selalu disebut-sebut Allah Swt.
Rasulullah saw bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ
بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ
نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
Artinya: “Tidaklah berkumpul
sebuah kaum di salah satu rumah Allah, lalu mereka membaca kitab Allah dan
mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman kepada mereka, diliputi oleh
rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut mereka ke
hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
13. Membaca satu atau dua ayat Alquran
lebih baik daripada memperoleh satu atau dua ekor onta yang besar.
Rasulullah saw bersabda kepada para
sahabat:
« أَيُّكُمْ
يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ
فَيَأْتِىَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِى غَيْرِ إِثْمٍ وَلاَ قَطْعِ
رَحِمٍ » . فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ . قَالَ « أَفَلاَ
يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ
كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلاَثٌ خَيْرٌ
لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ
مِنَ الإِبِلِ
Artinya: “Siapakah di antara
kalian yang suka berangkat pagi setiap hari ke Bathhan atau ‘Aqiq dan pulangnya
membawa dua onta yang besar punuknya tanpa melakukan dosa dan memutuskan tali
silaturrahim?” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami suka hal itu.”
Beliau bersabda: “Tidak adakah salah seorang di antara kamu yang pergi ke
masjid, lalu ia belajar atau membaca dua ayat Alquran? Yang sesungguhnya hal
itu lebih baik daripada memperoleh dua ekor onta, tiga ayat lebih baik daripada
tiga ekor onta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor onta dan (jika lebih)
sesuai jumlah itu dari beberapa ekor onta.” (HR. Muslim)
14. Mendapat
Keistimewaan dari Rasulullah saw
عَنْ جَابِرِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ
يَجْمَعُ بَيْنَ رَجُلَيْنِ مِنْ قَتْلَى أُحُدٍ
ثُمَّ يَقُولُ أَيُّهُمْ أَكْثَرُ أَخْذًا لِلْقُرْآنِ فَإِذَا أُشِيرَ لَهُ إِلَى
أَحَدِهِمَا قَدَّمَهُ فِي اللَّحْدِ فَقَالَ أَنَا شَهِيدٌ عَلَى هَؤُلَاءِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَمَرَ بِدَفْنِهِمْ بِدِمَائِهِمْ وَلَمْ يُغَسِّلْهُمْ
Artinya: Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. Ia
berkata: “Ketika Rasulullah saw ingin menguburkan para syuhada perang Uhud,
beliau menggabungkan dua jenazah dalam satu lahat. Sebelum memerintahkan hal
itu, beliau bertanya lebih dahulu: “Siapakah diantara mereka yang paling banyak
hafalan al-Qur’annya?” Jika ada yang mengisyaratkan kearah salah satu dari
jenazah, maka jenazah itu didahulukan masuk ke liang lahat. Kemudian beliau
bersabda: “Aku akan menjadi saksi untuk mereka pada hari kiamat nanti.”
Kemudian beliau memerintahkan jenazah-jenazah tersebut dikuburkan bersama
darah-darahnya tanpa perlu dimandikan.” (HR. Bukhari)
15. Al-Qur’an dapat menjadi Mahar buat Menikah
عَنْ سَهْلِ
بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَتَتْ النَّبِيَّ
امْرَأَةٌ
فَقَالَتْ إِنَّهَا قَدْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلَّهِ وَلِرَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا لِي فِي النِّسَاءِ مِنْ حَاجَةٍ فَقَالَ رَجُلٌ
زَوِّجْنِيهَا قَالَ أَعْطِهَا ثَوْبًا قَالَ لَا أَجِدُ قَالَ أَعْطِهَا وَلَوْ
خَاتَمًا مِنْ حَدِيدٍ فَاعْتَلَّ لَهُ فَقَالَ مَا مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ قَالَ
كَذَا وَكَذَا قَالَ فَقَدْ زَوَّجْتُكَهَا بِمَا مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ (رواه البخاري)
Artinya: “Diriwayatkan
dari sahal bin Sa’ad ra dia berkata: “Telah datang kepada
Nabi
seorang perempuan dan
berkata bahwa dia telah menyerahkan dirinya untuk Allah dan Rasul-Nya. Nabi
bersabda: “Aku tidak menginginkan perempuan.” Maka seorang laki-laki berkata:
“Kawinkanlah saya dengannya.” Rasulullah bersabda: “Berikanlah dia pakaian
(sebagai mahar).” Laki-laki itu menjawab: “Saya tidak memilikinya.” Nabi
bersabda kembali:
“Berikanlah dia walaupun cincin dari besi.” Laki-laki itu tidak menyanggupinya.
Rasulullah
bersabda lagi: “Apa yang kamu hafal dari al-Qur’an?” Laki-laki
itu menjawab “Beberapa surat, surat ini dan itu.” Rasulullah
bersabda: “Aku nikahkan kamu dengan hafalan al-Qur’an yang
kamu miliki (untuk diajarkan kepadanya sebagai mahar).”
(HR. Bukhari)
KEUTAMAAN DI AKHIRAT
1. Ahlul
Qur'an mendapat jaminan syafaat di akhirat
Rasulullah saw bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ
الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Artinya: “Bacalah Alquran, karena
ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR.
Muslim)
2. Al
Quran menjadi pembela bagi manusia saat menghadapi pengadilan Allah Swt
Rasulullah saw bersabda:
يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا
Artinya:
“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin
membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah
surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang
rajin membacanya.” (HR. Muslim)
3. Al
Quran mengangkat kedudukan manusia di surga.
Rasulullah saw bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ
تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
Artinya: “Akan dikatakan kepada
pembaca Alquran “Bacalah dan naiklah (ke derajat yang tinggi), serta
tartilkanlah sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, karena
kedudukanmu pada akhir ayat yang kamu baca.” (HR. Tirmidzi)
4. Al
Quran sumber pahala bagi orang yang beriman
عَنْ أَبيِ ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قُلْتُ : يَا
رَسُولَ اللهِ ، أَوْصِنيِ ، قَالَ : أُوْصِيْكَ بِتَقْوَى اللهِ ، فَإِنَّهُ
رَأْسُ الأَمْرِ كُلُّهُ » قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، زِدْنيِ ، قَالَ : «
عَلَيْكَ بِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ ، وَذِكْرِ اللهِ ، فَإِنَّهُ نُوْرٌ لَكَ فيِ
الأَرْضِ ، وَذُخْرٌ لَكَ فيِ السَّمَاءِ
Artinya: Dari Abi Dzar ra ia berkata: “Ya Rasulullah nasehatilah aku.” Maka Rasulullah bersabda: “Hendaklah kamu bertaqwa
kepada Allah, karena ketaqwaan itu induk dari segala urusan. ”Aku berkata : “
Ya Rasulullah tambahilah. ”Rasulullah menjawab : “Hendaklah kamu membaca Al
Qur’an, dan dzikir kepada Allah karena sesungguhnya itu merupakan Cahaya bagimu
di dunia dan tabunganmu di Langit. ” (HR. Ibnu Hibban)
5. Al
Quran mengangkat derajat orang tua di akhirat
Rasulullah
saw bersabda:
مَنْ قَرَأَ
الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ اللهُ وَالِدَيْهِ تَاجاً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشّمْسِ فِيْ بُيُوْتِ الدُّنْيَا فمَا ظَنُّكُمْ
بِالَّذِيْ عَمِلَ بِهَذَا.
Artinya: Barang
siapa membaca al-Qur’an dan mengamalkannya, maka kedua orang tuanya akan
dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya lebih indah daripada cahaya
matahari di rumah-rumah di dunia ini. Maka apa pendapatmu tentang orang yang
mengamalkannya? (HR. Abu Dawud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar